front end developer

Front end developer : Pengertian, tugas dan 10 skill wajib yang harus dimiliki

Silahkan Untuk Di Share
80 / 100 SEO Score

Front end developer – Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dan modern tentu berbanding lurus dengan kebutuhan sistem seperti website yang semakin kompleks. Ini artinya peluang pekerjaan bagi para developer pun semakin luas.

Dalam industri teknologi website terdapat beragam posisi untuk dapat menghasilkan suatu sistem seperti website. Seperti posisi front end developer contohnya. Untuk mengetahui lebih detail terkait pengertian, tugas dan juga 10 skill wajib yang harus dimiliki oleh seorang front end developer silahkan simak artikel ini hingga selesai.

Baca Juga : 10 text editor pilihan untuk coding pemrograman komputer

Pengertian, tugas dan 10 skill wajib front end developer

front end developer

1. Pengertian front end developer

Front end developer adalah bagian dari developer website yang bertugas untuk membuat visualisasi website untuk ditampilkan ke penggunanya. Front end bertanggungjawab atas design tampilan secara menyeluruh.

Halaman visual website menjadi lebih menarik dan interaktif itu merupakan job list yang harus dikerjakan oleh posisi developer ini.

Selain front end developer ada juga posisi yang lainnya, seperti UI/UX designer, back end developer, QA testing, sistem analis dan juga implementator. Posisi ini punya peran masing-masing dalam proses development suatu sistem website.

Mulai dari persiapan infrastruktur, flow proses, kebutuhan data, proses development, pengujian sistem hingga implementasi di end usernya.

2. Tugas front end developer

Front end developer tentu memiliki tugas dan tanggungjawab utama. Adapun untuk detail tugasnya yaitu sebagai berikut :

  • Membuat struktur design secara menyeluruh untuk suatu halaman website
  • Berkomunikasi dengan sistem analis untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh user khususnya di bagian front end / UI
  • Membuat mockup untuk dilihat terlebih dahulu oleh user
  • Memastikan design visual dapat berjalan di multi device baik itu komputer ataupun smartphone
  • Berkomunikasi dengan back end developer untuk menentukan bentuk informasi apa yang akan ditampilkan di website
  • Berkomunikasi dengan UI/UX designer untuk melihat konsep visual yang akan diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman website
  • Memastikan setiap visual fitur berfungsi
  • Memastikan visual website user friendly

3. 10 skill wajib front end developer

Terdapat 10 skill wajib yang harus dimiliki oleh seorang front end developer. Adapun untuk detailnya yaitu sebagai berikut :

  1. Memahami Pemrograman HTML dan CSS – HTML dan CSS ini merupakan pemrograman basic untuk membangun suatu halaman website. Terutamanya untuk tugas dari front end developer. Pemrograman HTML dan CSS ini digunakan untuk menyusun kerangka website dengan design visualnya. Ini tentu menjadi point penting untuk developer di bagian front end developer.
  2. Memahami Pemrograman Javascript – Javascript ini merupakan bahasa pemrograman yang bertugas untuk menciptakan halaman website yang dinamis dan interaktif. Dengan dikombinasikan bersama HTML dan juga CSS, halaman website menjadi lebih menarik dan juga user friendly.
  3. Memahami version control system seperti Git – Version control system ini berfungsi untuk bekerja secara tim. Dengan menggunakan version control system ini anda dapat terhubung dengan developer bagian lainnya. Jadi anda akan lebih mudah mengetahui setiap perubahan dari setiap source code file. Selain git anda juga bisa menggunakan version control system lainnya. Seperti Bitbucket, github dan sebagainya.
  4. Browser developer tools – Halaman website tentu akan dapat diakses dengan menggunakan browser. Artinya setiap proses checking, running halaman website itu tentu akan menggunakan browser. Sebagai seorang developer tentu anda harus melakukan testing di berbagai browser. Mulai dari google chrome, mozilla firefox ataupun browser lainnya. Biasanya setiap browser akan terdapat fungsi-fungsi yang berbeda hasil visualisasinya. Dan terkadang ada saat dimana fungsi tersebut running di browser A tapi ketika ganti browser tidak bisa digunakan.
  5. Memahami Framework – Dengan adanya framework tentu akan lebih mempermudah sekaligus mempercepat kerja programmer dalam membangun suatu website. Maka dengan itu seorang front end developer wajib minimal menguasai 1 framework tertentu. Framework sendiri sudah menyediakan banyak library siap pakai dalam mendevelop sebuah website. Untuk contoh frameworknya seperti codeigniter, laravel, flutter ataupun yang lainnya.
  6. Testing dan debugging – Setiap halaman website pada saat proses develop tentu tidak akan langsung jadi dengan sempurna. Artinya akan ada error yang muncul ketika anda melakukan development. Untuk itu diperlukan pemahaman testing dan juga debugging halaman website. Meskipun pada dasarnya nanti akan dilakukan pengujian kembali oleh QA testing. Browser sendiri telah menyediakan proses debugging dengan cara inspect setiap element dengan cara klik kanan pada saat membuka halaman kemudian pilih inpect. Fitur ini dapat membantu developer untuk mencari setiap error yang muncul dan menentukan problem solving apa untuk setiap page website yang sedang dibuat.
  7. Memahami konfigurasi hosting dan domain – Setiap devloper tentu diperlukan pemahaman konfigurasi hosting dan juga domain. Karena jika halaman website tidak di develop dengan menggunakan aplikasi instan seperti wordpress tentu anda memerlukan tempat penyimpanan untuk dapat diakses di internet. Hosting dan domain ini merupakan lokasi penyimpanan sekaligus alamat (url) yang akan diakses oleh pengguna nantinya. Artinya anda harus memindahkan source code dan juga database dari mode development lokal ke mode cloud. Biasanya keperluan hosting dan domain ini dgunakan untuk mendevelop website company profile perusahaan, lowongan pekerjaan dan informasi-informasi lainnya yang sifatnya umum dan terbuka.
  8. Memahami konfigurasi server internal (lokal) – Server internal (lokal) biasanya digunakan untuk mendevelop halaman website dengan informasi / data penting instansi atau perusahaan. Contohnya seperti website payroll, website accounting, website HRD dan yang lainnya. Maka dengan itu diperlukan server internal untuk menyimpan data-data penting seperti itu dengan tujuan tidak tersebar ke luar secara bebas. Aksesnya sendiri biasanya menggunakan IP dan juga port tertentu.
  9. Memahami Preprocessor CSS – Preprocessor CSS ini merupakan suatu framework yang dilengkapi dengan fitur yang tidak disediakan oleh CSS biasa. COntohnya seperti konsep pemrograman variable, loop dan juga operasi matematika dasar. Jika anda menggunakan CSS murni saja tidak dapat membantu untuk mendefinisikan fungsi ataupun variable tertentu. Dan matematika dasar seperti aritmatika tidak akan berfungsi seperti semestinya. Mulai dari Stylus, LESS dan SASS.
  10. Optimasi website – Untuk optimasi website ini bersifat pilihan. Artinya tergantung dengan jenis website yang anda buat. Jika anda membuat website kategori marketing maka front end developer perlu melakukan optimasi halaman website dengan maksimal. Contohnya seperti menerapkan kaidah SEO untuk pencarian di internet hingga uji proses loading akses website.

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *